Tips Agar Anak Tidak Melakukan Kekerasan

Kekerasan memang mudah sekali kita lihat dan saksikan akhir-akhir ini, walaupun masalahnya sepele. Anda perlu tahu, khususnya kepada para orang tua, ketika anak dan remaja menggunakan kekerasan dalam hidupnya, tentu akan berakibat fatal di kemudian hari.

Agar anak tidak melakukan kekerasan, berikut langkah yang harus ditempuh:

1. Anak dapat menjadi pelaku kekerasan terhadap teman bila si anak mengalami rasa rendah diri. Karena itu, upayakan untuk mendidik anak dalam suasana penuh kasih sayang yang mendidik anak untuk memiliki kebanggaan pada dirinya sendiri. Kasih sayang yang nyata juga membuat anak merasa aman dan cenderung lebih mau bekerja sama dengan orangtua/guru. Namun hati-hati, jangan sampai memanjakan anak yang berdampak kerugian di pihak anak.

2. Waspada jika anak menunjukkan agresivitas yang berlebihan, terutama pada mereka yang lebih lemah (adiknya, pengasuh, teman bermain yang lebih kecil atau pendek badannya) atau bahkan binatang, tanaman, dan mainannya.

3. Jika anak Anda pernah menjadi korban kekerasan, untuk mencegah dia menjadi pelaku bullying di kemudian hari, mintalah bantuan ahlinya agar masalah terselesaikan dengan baik dan tidak ada dendam di kemudian hari. Amati perilaku dan kondisi emosi anak dari waktu ke waktu, bahkan ketika kejadian bully yang dia alami sudah lama berlalu.

4. Usahakan selalu bersikap terbuka dan rajin berdiskusi dengan anak tentang berbagai hal. Selalu siap memberi komentar positif dan hindari menghakimi anak. Namun, jangan sampai ”mencelakakan” anak dengan memanjakan anak berlebihan.

5. Ajarkan sikap respek agar anak bisa menghargai dirinya dan menghargai orang lain.

6. Ajarkan cara mengantisipasi kekerasan dan bukan melakukannya. Kekerasan adalah kenyataan sebagai bagian dari hidup kita. Bagaimanapun kita tidak menginginkannya, hal tersebut pasti akan pernah menyentuh kita. Jadi, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan penyadaran akan hal tersebut serta pelatihan untuk mengantisipasinya.

7. Beri tahukan anak bahwa kekerasan tidak bisa dibalas dengan kekerasan juga, melainkan dengan sikap yang sopan dan peduli.

8. Kenalilah kekuatan dan bakat anak, lalu pupuklah dan beri semangat anak untuk mencetak prestasi sebanyak mungkin, tapi bukan juga sebuah paksaan.

09. Pembinaan agama terhadap remaja, tak kalah pentingnya. Tidak hanya mengajarkan moral dan akhlak semata, tapi juga mengokohkan bangunan akidah dalam diri mereka. Dengan demikian, remaja bisa berperilaku dan berpikir lebih bijak dalam bergaul.

10. Tingkatkan kepedulian lingkungan sosial untuk mencegah praktik bullying. Selama ini sering kali praktik kekerasan dilakukan di area publik tanpa adanya pencegahan dari lingkungan sekitarnya. Sudah waktunya masyarakat ikut peduli dan melakukan pencegahan atas praktik bullying yang terjadi di lingkungannya.

11. Jika si anak sudah terbukti melakukan bullying, segera ajak anak bicara mengenai apa yang dia lakukan. Jelaskan bahwa tindakannya merugikan diri dan orang lain. Upayakan bantuan dari tenaga ahlinya agar masalah tertangani dengan baik dan selesai dengan tuntas.

12. Cari penyebab anak melakukan hal tersebut. Penyebab menjadi penentu penanganan. Anak yang menjadi pelaku karena rasa rendah diri tentu akan ditangani secara berbeda dengan pelaku bullying yang disebabkan oleh dendam karena pernah menjadi korban.


2 komentar:

Asis Sugianto mengatakan...

terima kasih tipsnya sahabat,,,, bekal nih jika nanti punya anak dan uda berkeluarga,,, hehehe,, biar anak saya nanti jadi anak yang shole dan sholeha,,, dan jauh dari kekerasan,,,,

Gigih Rizqi mengatakan...

Setuja sob... sing penting ojo jotos-jotosan yo mas...hehehe,,

Posting Komentar

Terima Kasih Komentarnya. No Porn No Spam

Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 andri4healthy All Rights Reserved.