Kalau mendengar kanker payudara, pasti akan membuat kaum wanita merinding ketakukan. Memang, kanker yang paling ditakuti kaum hawa ini selalu mengintai kaum wanita. Dan perlu Anda ketahui, bahwa kanker payudara ini merupakan pembunuh nomor dua setelah kanker leher rahim. Hmm,,, menakutkan juga, ya.
Di bawah ini ada beberapa tips untuk menghindari jeratannya:
Rutin Berolahraga
Menurut Debbie Saslow dari American Chemical Society/ACS, olahraga menurunkan kadar estrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara. Untuk mendapatkan hasil maksimal, cobalah melakuakn aktivitas yang menggerakkan jantung selama 45-60 menit, minimal 3 kali seminggu. Olahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu juga tetap bermanfaat.
Jaga Berat Badan
Menurut Heather Spencel Feigelson, PhD, MPH dari ACS, penambahan berat badan sebanyak 10 kg saja di usia dewasa ikut meningkatkan risiko penyakit kanker payudara. Selain itu, penambahan berat badan juga memicu berbagai penyakit. Jadi, jika berat badan Anda tergolong berlebih, cobalah menurunkannya dan pertahankan dalam batas yang sehat.
Konsumsi Vitamin D
Penemuan baru yang dipresentasikan di American Society of Clinical Oncologists menyebutkan pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D berisiko 94 persen lebih besar mengalami penyebaran kanker payudara dibandingkan yang memiliki vitamin D dalam kadar cukup. Andrew Kaunitz, MD, profesor bidang obstetri dan ginekologi dari University of Florida College of Medicine-Jacksonville menganjurkan kita mengkonsumsi 800-1000 (IU) vitamin D sehari.
Batasi Alkohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menyebutkan bahwa perempuan yang minum satu atau dua takar alkohol sehari berisiko 32 persen lebih besar menderita kanker payudara. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi lebih banyak, berisiko 51 persen lebih besar. Para pakar menganjurkan agar Anda minum alkohol tidak lebih dari 1 gelas per hari, bahkan jika perlu, dihentikan.
Lakukan SADARI
Menurut Eva Singletary, MD, dari MD Anderson, memang hanya sekitar 15 persen kanker payudara dideteksi oleh pasien sendiri. Namun, rajin melakukan SADARI (pemeriksaan sendiri), plus pemeriksaan rutin ke dokter, jika mencurigai adanya benjolan tak wajar bisa menjadi kunci utama pencegahan. Di Eropa atau Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak karena kesadaran melakukan deteksi dini di negara-negara tersebut sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga dapat segera diobati dan disembuhkan.
Sumber: kompas
Di bawah ini ada beberapa tips untuk menghindari jeratannya:
Rutin Berolahraga
Menurut Debbie Saslow dari American Chemical Society/ACS, olahraga menurunkan kadar estrogen yang dikaitkan dengan kanker payudara. Untuk mendapatkan hasil maksimal, cobalah melakuakn aktivitas yang menggerakkan jantung selama 45-60 menit, minimal 3 kali seminggu. Olahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu juga tetap bermanfaat.
Jaga Berat Badan
Menurut Heather Spencel Feigelson, PhD, MPH dari ACS, penambahan berat badan sebanyak 10 kg saja di usia dewasa ikut meningkatkan risiko penyakit kanker payudara. Selain itu, penambahan berat badan juga memicu berbagai penyakit. Jadi, jika berat badan Anda tergolong berlebih, cobalah menurunkannya dan pertahankan dalam batas yang sehat.
Konsumsi Vitamin D
Penemuan baru yang dipresentasikan di American Society of Clinical Oncologists menyebutkan pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D berisiko 94 persen lebih besar mengalami penyebaran kanker payudara dibandingkan yang memiliki vitamin D dalam kadar cukup. Andrew Kaunitz, MD, profesor bidang obstetri dan ginekologi dari University of Florida College of Medicine-Jacksonville menganjurkan kita mengkonsumsi 800-1000 (IU) vitamin D sehari.
Batasi Alkohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menyebutkan bahwa perempuan yang minum satu atau dua takar alkohol sehari berisiko 32 persen lebih besar menderita kanker payudara. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi lebih banyak, berisiko 51 persen lebih besar. Para pakar menganjurkan agar Anda minum alkohol tidak lebih dari 1 gelas per hari, bahkan jika perlu, dihentikan.
Lakukan SADARI
Menurut Eva Singletary, MD, dari MD Anderson, memang hanya sekitar 15 persen kanker payudara dideteksi oleh pasien sendiri. Namun, rajin melakukan SADARI (pemeriksaan sendiri), plus pemeriksaan rutin ke dokter, jika mencurigai adanya benjolan tak wajar bisa menjadi kunci utama pencegahan. Di Eropa atau Amerika, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak karena kesadaran melakukan deteksi dini di negara-negara tersebut sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga dapat segera diobati dan disembuhkan.
Sumber: kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya. No Porn No Spam