1. Benjolan pada payudara Berupa benjolan nodul, asimetris atau simetris, abses /peradangan yang dengan antibiotik tidak menyembuh serta benjolan berupa kista
2. Nyeri pada Payudara
3. Keluarnya cairan tidak normal / abnormal pada puting payudara
4. Retraksi atau distorsi puting (puting masuk kedalam), eksim pada puting.
5. Perubahan warna dan kontur kulit payudara
ABSES / NANAH PADA PAYUDARA Merupakan komplikasi akibat peradangan payudara / mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua post partum (setelah melahirkan), karena adanya pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu. Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak membengkak, kemerahan, nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk’ Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui puting susu. Bakteri terbanyak penyebab nanah pada payudara adalah stafilokokus aureus dan spesies streptokokus. Terapi : Evakuasi abses dengan cara dilakukan operasi (insisi abses) dalam anestesi umum. Setelah diinsisi, diberikan drain untuk mengalirkan sisa abses yang ‘mungkin’ masih tertinggal dalam payudara. Abses / nanah kemudian diperiksa untuk kultur resistensi dan pemeriksaan PA. Jika abses diperkirakan masih banyak tertinggal dalam payudara, selain dipasang drain juga dilakukan bebat payudara dengan elastic bandage. Setelah 24 jam tindakan, pasien kontrol kembali untuk mengganti kassa. Pasien diberikan obat antibiotika dan obat penghilang rasa sakit.
TUMOR PAYUDARA adalah benjolan abnormal yang terdapat pada payudara. Tumor terbagi atas tumor jinak dan tumor ganas. Tumor ganas payudara disebut sebagai kanker payudara Untuk mendeteksi DINI adanya kanker payudara maka :
Teratur melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) setiap bulan sekali. Dilakukan beberapa hari setelah menstruasi selesai. Disaat payudara tidak dalam keadaan membengkak dan tegang seperti pada waktu mens. Jangan panik jika menemukan benjolan pada payudara. Segera periksa lebih lanjut ke dokter. Delapan dari 10 kasus benjolan pada tumor adalah tumor jinak. Usia lebih dari 40 tahun ditambah dengan secara teratur melakukan mamografi Tehnik SADARI
Langkah PERTAMA
Berdiri didepan cermin, dada dibusungkan dan tangan diletakkan di pinggang. Perhatikan UKURAN, BENTUK dan WARNA payudara, serta puting. Wajib memeriksakan ke dokter, jika ada kulit payudara pada satu tempat ‘masuk’ kedalam, berkerut, kemerahan , terdapat luka yang sulit menyembuh atau membengkak. Puting susu retraksi/masuk kedalam atau letak abnormal.
Langkah KEDUA
Kemudian angkat tangan, perhatikan payudara seperti pada langkah pertama diatas. Kemudian tekan / pencet puting susu. Jika ada cairan abnormal yang keluar, maka segeralah periksakan diri ke dokter.
Langkah KETIGA
Berbaring dengan tangan (pada sisi yang sama dengan payudara yang akan diperiksa) , diletakkan dibawah kepala. Tangan kiri dipakai untuk memeriksa payudara kanan begitu sebaliknya. Raba seluruh payudara (seperti pada gambar) mulai dari atas kebawah, sisi kiri ke sisi dalam, dari lekukan ketiak sampai kearah payudara. Bisa juga mulai dari puting, dengan arah melingkar terus sampai ke sisi luar lingkaran payudara. Pastikan seluruh payudara terdeteksi, raba dengan kekuatan yang ringan, halus tapi mencapai seluruh kedalaman payudara (bisa merasakan tulang iga dibelakang payudara)
Langkah KEEMPAT
Langkah terakhir, lakukan dengan berdiri atau duduk. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke tiga. Beberapa wanita sering melakukan pada waktu mandi, karena lebih mudah melakukan perabaan payudara dalam keadaan kulit payudara basah. Secara berkala memeriksakan diri ke dokter, terutama jika mempunyai FAKTOR RESIKO terkena kanker payudara.
FAKTOR RESIKO KANKER PAYUDARA, hubungannya dengan
1. Usia Penderita ( lebih dari 30 tahun )
2. Usia melahirkan anak pertama
3. Tidak / belum menikah
4. Tidak memiliki anak
5. Riwayat menyusui
6. Riwayat menstruasi (mencakup usia menstruasi pertama kali, keteraturan siklus menstruasi, dan menopause usia berapa)
7. Riwayat pemakaian obat hormonal
8. Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain
9. Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor kandungan
10. Riwayat pernah mendapat pengobatan radiasi di dinding dada Pemeriksaan Histopatologik atau PATOLOGI ANATOMI (PA) Adalah pemeriksaan gold standard untuk menentukan jenis tumor payudara. Setiap tumor pada payudara harus di ambil / BIOPSI dengan jalan operasi, kemudian diperiksakan ke bagian PA.
Setelah melakukan operasi / eksisi-insisi biopsy Tumor Payudara
1.Elastic Bandage dipakai sampai 24 jam setelah operasi, bisa dibuka atas rekomendasi dari dokter yang mengoperasi.
2.Obat-obatan oral/yang diminum harus dihabiskan dan luka di rawat terbuka
3.Hasil lembaran PA (pemeriksaan jaringan tumor) HARUS DISIMPAN, jangan sampai hilang (kalau perlu di foto kopi), untuk arsip. Sangat berguna untuk tindakan pengobatan selanjutnya.
Jika hasilnya TUMOR JINAK maka : Setiap bulan sekali melakukan SADARI Setiap enam bulan sekali kontrol kembali pada dokter yang melakukan operasi
Jika hasilnya TUMOR GANAS maka : Ikuti petunjuk dokter, tindakan terapi selanjutnya yang sesuai dengan stadium tumor yang bersangkutan. Apakah harus di operasi (mastektomi simple atau mastektomo radikal) dan kemudian dilanjutkan dengan pengobatan sitostatika dan radiasi ATAU tanpa dioperasi tapi dengan pengobatan hormonal dan sitostatika (mengingat stadium kanker yang sudah berat). (mahkotadewa.com)
Mengutip Blog Dr. Lakhsmi Nawasasi SP.B
Sumber : www.herbal4cancer.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentarnya. No Porn No Spam